Senin, 29 Oktober 2012

Berapa Banyak Perusahaan Menggunakan Social Media?


180 eksekutif senior dan direktur perusahaan mengakui potensi media sosial dalam mengubah aspek bisnis mereka, sekaligus menghadirkan ancaman bagi perusahaan.
Kehadiran media sosial yang ramai digunakan oleh netizen saat ini, merupakan salah satu media yang ramai digunakan untuk lahan bisnis. Banyak brand besar hingga pebisnis kecil yang kemudian memanfaatkan booming-nya penggunaan media sosial ini. Untuk pelaku bisnis tradisional, media sosial ibarat virus yang tumbuh dan menyebar dengan cepat. Hampir tidak mungkin untuk ditolak kehadirannya.

Menurut sebuah survei terbaru yang dirilis oleh Stanford Rock Center for Corporate Governance,the Center for Leadership Development and Research di the Stanford Graduate School of Business, dan The Conference Board, kurang dari sepertiga dari perusahaan yang ada saat ini menggunakan media sosial untuk tujuan bisnis.
Meski telah banyak bukti tentang betapa pentingnya memanfaatkan media sosial untuk kepentingan bisnis. Para eksekutif di berbagai perusahaan di atas belum sepenuhnya percaya jika berbagai media sosial semisal Facebook dan LinkedIn dapat digunakan untuk mendukung strategi perusahaan mereka.
Survei yang menanyakan pendapat tentang media sosial tersebut melibatkan 180 eksekutif senior dan direktur perusahaan publik dan swasta yang berkedudukan di wilayah Amerika Utara. Hasilnya adalah; perusahaan-perusahaan tersebut masih mencoba membangun kesepahaman dalam menggunakan media sosial untuk diterapkan pada bisnis mereka.
Menurut penuturan Profesor David F. Larcker dari Stanford Graduate School of Business dan penulis utama studi tersebut, seperti dilansir dari Venture Beat, Senin (29/10/2012), meski perusahaan menghargai potensi media sosial yang dapat mengubah semua aspek bisnis mereka. Sebaliknya, kehadiran media sosial juga berpotensi menghadirkan ancaman serius bagi perusahaan.
Berikut beberapa temuan kunci dari hasil survei tersebut:
  • 90% responden mengaku memahami bahwa media sosial memiliki dampak terhadap perusahaan mereka. Tapi, hanya 32% yang memonitor media sosial untuk mendeteksi risiko terhadap kegiatan usaha mereka (hanya 14% diantara angka tersebut yang menggunakan metrik dari media sosial untuk mengukur kinerja perusahaan).
  • 24% dari manajer senior dan 8% dari direksi menerima laporan yang berisi ringkasan informasi dari metrik media sosial. Sekitar setengah dari perusahaan tersebut bahkan tidak mengumpulkan informasi sama sekali dari media sosial.
  • 65% responden menggunakan media sosial untuk keperluan pribadi, dan 63% untuk keperluan bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa para eksekutif dan anggota dewan sebenarnya akrab dengan media sosial.
  • Hanya 59% dari perusahaan yang disurvei menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan pelanggan, 49% untuk beriklan, dan 35% untuk meneliti pelanggan. Sekitar 30% menggunakan media sosial untuk meneliti pesaing, produk dan layanan baru, atau berkomunikasi dengan karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar